-->

Akhlak Tercela (Akhlak Madzumah)


  • Pengertian Akhlak Tercela (Akhlak Madzumah)

Kata mdzmumah berasal dari bahasa Arab yang artinya tercela. Akhlak sendiri memilki arti budi pekerti dan kelakuan. Jadi Akhlak madzmumah artinya kelakukan atau budi pekerti yang tercela.

Segala bentuk akhlak yang bertentangan dengan akhlak terpuji (Mahmudah) disebut akhlak tercela (Madzmumah). Akhlak tercela merupakan tingkah laku yang tercela yang dapat merusak keimanan seseorang dan menjatuhkan martabatnya sebagai manusia. Bentuk-bentuk akhlak madzmumah bisa berkaitan dengan Allah SWT., Rasulullah SAW., dirinya, keluarganya, masyarakat, dan alam sekitarnya.


  • 6 Macam-Macam Akhlak Tercela (Akhlak Madzumah)

Akhlak tercela (Madzmumah) dibagi kedalam 7 kelompok besar, sebagai berikut :

1. SYIRIK
Syirik secara bahasa adalah menyamakan dua hal, sedangkan menurut pengertian istilah, terdiri atas definisi umu dan definisi khusus. Definisi umum adalah menyamakan sesuatu dengan ALLAh. Ada tiga macam syirik dalam definisi umum, yaitu :

  1. Asy-Syirik fil Ar-Rububiyyah, yaitu menyamakan Allah SWT. Dengan makhluk-Nya mengenai sesuatu yang berkaiatan dengan pemeliharaan alam;
  2. Asy-Syirik fil Al-Asma’ wa Ash-Shifat, yaitu menyamakan Allah dengan makhluk-Nya mengenai nama dan sifat; 
  3. Asy-Syirik fil Al-Uluhiyyah, yaitu menyamakan Allah SWT. Dengan makhluk-Nya mengenai ketuhanan.
Adapun definisi syirik secara khusus adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT. Dan memperlakukannya seperti Allah SWT, sebagai contoh seperti berdoa dan meinta syafaat kepada selain Allah SWT.[5]

Syirik ada dua macam ; yaitu syirik akbar (syirik besar) dan syirik ashgar (syirik kecil).
  • Syirik akbar adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT. Lalu menyembahnya semisal berhala atau semacamnya. Pelakunya keluar dari agama Islam dan seluruh amal ibadanya terhapus. Dan jika pelaku syirik ini mati dalam keadaan syirik akbar maka mereka akan abadi dalam neraka jahannam.
  • Adapun syirik ashgar adalah setiap perbuatan yang menjadi perantara menuju syirik akbar, atau perbuatan yang dicap syirik oleh nash, tetapi tidak sampai mencapai drajat syirik akbar.

Perbedaan syirik besar dan syirik kecil dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • Syirik besar tidak akan diampuni Allah SWT., kecuali melalui tobat yang sebenarnya, sedangkan syirik kecil diampuni atau tidaknya bergantung pada kehandak-Nya.
  • Syirik besar akan menghapus seluruh amal baik, sedangkan syirik kecil tidak sampai menghapus seluruh amal baik, kecuali perbuatan-perbuatan yang menyertainya.
  • Syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari agma islam, sedangkan syirik kecil tidak.
  • Syirik besar menyebabkan pelakunya abadi dalam neraka, sedangkan syirik kecil sama seprti dosa-dosa lainnya.

2. KUFUR
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Kufur merupakan kata sifat dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya, sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut syara kufur adalah tidak beriman kepada Allah SWT. Dan Rasullnya, baik dengan mendustakan atau tidak mendustakan. Kufur ada dua jenis, yaitu kufur besar dan kufur kecil. Kufur besar adala h perbuatan yang menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam dan abadi dalam neraka. Kufur besar ada 5 macam, yaitu :

  • Kufur karena mendustakan para Rasull
  • Kufur karena enggan dan sombong, padahal tahu kebenaran risalah pada Rasul
  • Kufur karena ragu, yaitu ragu-ragu terhadap kebenaran para rasul.
  • Kufur karena berpaling, yaitu berpaling secara menyeluruh dari agama dan apa yang dibawa para rasul.
  • Kufur karena nifak, yaitu nifak i’tikat, menampakkan keimana dan menyembunyika kekufuran.

3. TAKABUR DAN UJUB
Secara bahasa Takabur berasal dari kata kabura yang berarti besar. Jadi takabur dapat diartikan merasa besar (orang merasa lebih segala-galanya dari orang lain) dalam kata lain ialah sikap membanggakan diri dan memandang derajat orang lebih rendah daripada dirinya.

Takabur terbagi ke dalam dua bagian , yaitu batin dan lahir. Takabur batin adalah perilaku dan akhlak diri, sedangkan takabur lahir adalah perbuatan-perbuatan anggota tubuh yang muncul dari takabur batin.

Macam-macam Takabut di lihat dari Subjeknya

Pertama, takabur kepada Alla SWT. Inilah takabur yang paling berat dan keji. Takabur yang dilakukan orang-orang yang mengaku sebgai tuhan atau seperti fira’un yang mengaku dirinya dapat memerangi Tuhan langit.
Kedua, takabur kepada Rasul, yaitu tidak mau mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Serta menghina dan menyepelekan ajarannya.
Ketiga, takabur terhadap sesama manusia, yaitu menganggap orang lain remeh dan hina, meskipun tingkatan takabur ini lebih rendah ketimbang yang pertama dan kedua namun takabur jenis ini masih tergolong perbuatan yang tercela karena kesombongan.

4. DENGKI (Hasad)
Diantara banyaknya sifat buruk pada manusia yang paling banyak menimbulkan kerusakan kepada kehidupan adalah Dengki. Dengki sendiri dalam bahasa Arab disebut dengan Hasad, yaitu perasaan yang timbul dalam diri seseorang setelah memandang sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimiliki oleh orang lain, lalu menyebarkan berita buruk tentang orang yang ia dengki itu.

Imam Al-Ghazali membagi dengki pada empat tingkat : Pertma, menginginkan lemyapnya kenikmatan dari orang lain, walaupun kenikmatan itu tidak berpindah kepada dirinya. Kedua, menginginkan lenyapakan kenikmatan dari orang lain kerena iapun menginginkannya. Ketiga, menginginkan kenikmatan yang sama dengan orang laian, namun jika gagala mendapatkan kenikmatan yang serupa maka ia berusaha merusak kenikmatan orang laian. Yang terakhir keempat, mengiginkan kenikmatan yang serupa degan orang lain, namun jika gagal ia tidak beusaha merusak kenikmatan orang laian. Sifat dengki terakhir ini diperbolehkan dalam urusan agama.

5. GIBAH (Mengumpat)
Para ulama berbeda pendapat dalam menuturkan pendefinisian dari gibah namuan dapat disimpulakan hukum gibah menurut penurutan ulama-ulama adalah haram. Kita ambil pengertian gibah menurut Imam Al-Ghazali, Gibah adalah menuturkan sesuatu yang berkaitan dengan orang lain dan jika perkataan itu samapi kepada orang yang bersangkutan dan ia tidak menyukainya maka itu adalah gibah.

Dan gibah menurut Ibnu Atsur, gibah adalah membicarakan keburukan orang lain yang tidak pada tempatnya walaupun keburukan itu memang ada padanya.

6. RIYA
Kata riya’ diambil dari kata dasar ar-ru’yah, yang artinya memancing perhatian orang lain agar dinilai sebagai orang baik. Riya salah satu sifat tercela yang harus dibuang jauh-jauh dari kaum muslimim karena dikhawatirkan akan menggugurkan amal ibadah jika terselip riya di dalamnya.

Orang riya; beramal bukan ikhlas karena Allah SWT., tetapi semata-mata mengharapkan pujian dari orang lain. Oleh sebab itu orang riya’ hanya melakukan amal ibadah apabila ada orang lain yang melihatnya

Sifat riya’ dapat muncul dalam beberapa bentuk kegiatan, diantaranya :

a. Riya’ dalam beribadah
b. Riya’ dalam berbagai kegiatan
c. Riya’ dalam bersedekah
d. Riya’ dalam berpakaian

Seperti yang kita ketahui Akhlak tercela (Mazdmumah) merupakan perbuatan atau sifat yang sanagat dibenci oleh Alla SWT karena dapat megantarakan kita kepada melakukan hal-hal yang dilarang oleh Agama. Dan bagaimana supaya kita terhindar dari hal-hal tesebut, berikut kami kemukakan beberapa kiat-kiat menghindari perbuatan buruk (Akhlak Tercela).

  • 8 Tips Cara Menghindari Akhlak Tercela (Akhlak Madzumah) :

1. Selalu mengingat Allah dimana saja berada

Seperti yang Nabi Muhammad SAW sampaikan dalam sabdanya yang artinya : Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”.(HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)

2. Menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan hidup yang abadi adalah setelah kita melewati yaumul hisab.

3. Selalu berzikir kepada Allah SWT

4. Selalu bertaubat dan beristigfar

5. Menyadari segala sesuatunya bersumber dari Allah dang selalu mengingat jika kita tercipata dari setetes cairan yang hina dan untuk apa disombongkan (Ujub)

6. Mensyukuri atas nikmat yang diterimanya meskipun tidak sama yang dimiliki orang lain (Hasad)

7. Menyadari bahwa diri kita juga tidak suka apabila aib kita diketahui atau dibicaran orang lain (Gibah)

8. Dan yang terakhir selalu istiqomah


Jika semua tahapan itu sudah kita penuhi dan kita tidak istiqomah semua itu pastinya akan sia-sia Demikian saja dulu postingan kali ini, jika ada salah mohon sekiranya ditegur agar dapat saya perbaiki dengan segera.

Sumber Reverensi :
1. Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.ag, Akhlak Tasawuf, ( Bandung : Penerbit Cv. Pustak Setia, 2010),
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline.

Akhlak Tercela (Akhlak Madzumah)