Masyarakat Elit (Mahasiswa)
By
Bukan sesuatu hal yang dapat dipungkiri lagi kalau banyak sekali
orang yang mampu menyelesaikan studinya di-Sekolah Dasar, namun tidak banyak
yang mampu masuk kedalam
dunia perkuliahan. Dan hal itu membuat segelinter orang yang mampu menempuh
jenjang pendidikan sarjana diangap sebagai kalangan elit oleh mereka yang
berada dikalangan bawah, terutama di “kampung” yang mana hanya beberapa orang
kampung yang dapat berkuliah. Mereka tidaklah salah melihat Mahasiswa/i sebagai
kalagan elit hal itu sah-sah saja, malah kemungkian hal itu memang benar,
pendidikan memang mahal dan bukan berarti mereaka yang perekonomiannya di angka
merah tidak bisa untuk berkuliah. Hal
itu bisa saja karena banyak sekali Beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah
ataupun dari kampus itu sendiri kepada pelajar atau calon mahasiswa yang memang
benar-benar ingin melanjutkan studinya diperkuliahan. Jadi masalah baiaya sudah
clear, tidak ada alasan lagi tidak melanjutkan kuliah dikarenakan minimnya
biaya. Disitulah kenapa seseorang yang mampu atau berani untuk melanjutkan
studinya diperkuliahan diangap sebagai kalangan elit, bukan dilihat dari
seberapa mampu mahasiswa itu mebiayai kuliahnya tapi seberapa gigih dan teguhnya
perjuangan meraka, itulah yang disebut sebagai kalangan elit. Elit yang
dimaksud didunuia pendidikan bukan lagi elit dalam hal meteri atau kekayaan,
melainkan kemapuan ataupun kegigihan dari kaum-kaum yang haus akan ilmu pendidikan.
Mahasiswa
adalah kalangan yang mampu bertranspormasi dari Siswa menjadi Mahasiswa yang
artinya mereka bukan lagi orang atau sekolompok orang yang kalau makan harus
disuruh, itu hal kecil dan sederhana yang saya angkat sebagai contoh. Siswa
disuruh potong rambut itu hal yang lumrah, siswa berkelahi karena kesalahpahaman
itupun masih bisa ditolerir, namun jika mahasiswa yang melakukan hal-hal itu,
apa yang bisa kita jelaskah.?
Hal itu
bukan tanpa resiko ataupun tanggung jawab. Menjadi Mahasiswa yang dipandang
sebagai kalangan elit, tidak semestinya bertindak sombong ataupu songgong
melainkan menjadi atau membawa diri menjaddi seseorang yang memang bukan hanya
terlihat sebagai mahluk yang berada dikalangan elit saja melainkan sebagai
seseorang yang memang pantas dipandang sebagai kalangan elit. Yang
artinya mereka yang sudah terlanjur masuk dalam deret orang-orang elit
(Mahasiswa) hendaklah beretitude dan bermoral tinggi. Yang bisa
mengambarkan status mereka, bukan ingin terlihat atau berbangga diri. Tidak
salah jika kita terlihat berbeda dengan orang yang memang belum bisa untuk
mengenyam pendidikan diperkuliahan. Terlihat berbeda bukan bermaksud
menciptakan kesenjagan antara mahasiswa dan masyarakat biasa. Namun memang
harus seperti itu kita harus menjadi unjung tombak bagi masyrata tempat dimana
kita tinggal. bukan malah menjadi orang yang lupa diri, ya mentang-mentang
mahasiswa bersikap seenaknya. melupakan orang-orang yang sedikit banyaknya
telah membantu. Satu hal yang harus kita ingat bersama, pendidikan yang tinggi
tidak menentukan seseorang suskses atau gagal, yang menentukan adalah
pendidikan dan kemauan yang gigih. bahkan dengan bermodalkan kegigihan saja tidak sedkit
orang yang mampu sukses, jadi semua itu tidak menentukan yang menentukan adalah bagaiman cara kita membawa diri kita. Jadi gunakn gelar anda sebagai kalangan elit sebaik mungkin, karena anda adalah
orang-orang yang terpilih..
Good
Luck.>_<